Rabu, 27 Januari 2010

Pilgrimage to the West Episode 4

Sempat terjadi perdebatan sengit antara Tai Bai Jinxing alias Dewa Venus dan Dewa Pagoda Li Jing, Tai Bai Jinxing meminta supaya Raja Langit memberikan kesempatan pada Wukong sementara Li Jing meminta supaya sang siluman kera tetap dihukum.
Setelah sempat berpikir cukup lama, Raja Langit mengutus Tai Bai Jinxing untuk datang ke Gunung Hua Guo dan menemui Wukong. Belum sempat bicara, dewa tua itu langsung diserang oleh Siluman Naga Qing Jiao. Untungnya, Wukong muncul tepat waktu. Berkat bujukan Dewa Venus, Wukong akhirnya mau diajak kembali ke Istana Langit.
Begitu sampai di Istana Langit, Wukong sengaja mengacuhkan Raja Langit yang mengajaknya bicara dan malah asyik mengobrol dengan Nezha. Begitu diberitahu kalau dirinya diberi tempat tinggal dan dilayani, Wukong langsung melunak dan berterima kasih pada Raja Langit.
Keadaan tenang tidak berlangsung lama, Wukong kembali berulah saat mengunjungi Lao Tzu salah seorang dewa yang sangat dihormati. Tanpa basa-basi, ia langsung masuk dan mengganggu Lao Tzu yang tengah bermain catur bersama seorang dewa senior lain. Bahkan, Dewa Pagoda Li Jing yang muncul belakangan juga tidak dihiraukannya.
Setelah mendengar keluhan, Raja Langit mulai memikirkan cara untuk menyibukkan Wukong. Akhirnya, ia memutuskan menunjuk sang siluman kera sebagai penjaga kebun persik. Oleh Dewa Tanah di istana, Wukong diberitahu bahwa bila dimakan, buah persik bisa membuat seseorang berumur panjang.
Saat senggang, Nezha menyempatkan diri menemui Wukong untuk kembali menasehatinya akan sopan-santun di Istana Langit. Ketika Nezha heran karena Wukong menyamakan para dewa dengan rakyat kera, siluman kera itu langsung menyahut bahwa pada dasarnya semua mahluk memiliki derajat yang sama.
Ucapan itu membuat Nezha tidak berkutik, ia mengaku bahwa kehidupan di dunia manusia jauh lebih menyenangkan dibanding Istana Langit yang penuh peraturan. Setelah melalui perdebatan alot, Wukong yang gembira karena memiliki sahabat seperti Nezha akhirnya berjanji untuk bisa bersikap lebih baik terhadap dewa yang lain.
Dasar bandel, tak lama kemudian Wukong kembali berulah. Saat ditinggal sendirian, ia menghabiskan buah persik yang tumbuh di kebun istana. Begitu mendengar bakal ada perjamuan besar, Wukong yang marah karena dirinya tidak diundang nekat menyamar sebagai Buddha untuk bisa masuk ke lokasi pesta. Disana, ia langsung memakan buah-buahan dan arak milik Raja Langit yang telah disediakan.
Dalam keadaan mabuk, Wukong masuk ke kediaman Lao Tzu dan nekat menelan semua pil dewa yang ada didalam sebuah guci. Begitu bangun, Wukong sadar kalau kesalahannya kali ini tidak bisa ditolerir lagi. Namun dengan sombong, ia malah menyalahkan Raja Langit dan memutuskan untuk kembali ke Gunung Hua Guo untuk mempersiapkan pasukan kera.
Begitu mendengar dari para dayang kalau persik yang didapat hanya sedikit, Permaisuri langsung melapor ke Raja Langit. Sempat berusaha menenangkan dengan alasan pesta persik  bisa diganti dengan pil dewa, Permaisuri langsung terdiam saat mendengar laporan semua pil dewa telah dimakan oleh Wukong.
Kemarahan Raja Langit mencapai puncaknya begitu mendengar bahwa Wukong menjadi biang semua kekacauan, ia langsung memerintahkan Dewa Pagoda Li Jing untuk membawa 100 ribu pasukan ditambah empat penjaga langit dan Nezha untuk meringkus Wukong. Begitu mendengar Gunung Hua Guo dikepung, Wukong langsung bersemangat. Namun, Siluman Raja Kerbau meminta supaya dirinya bisa maju ke barisan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar