Mi Nam melihat Tae Kyung mencium Yoo He Yi. "Aku tidak ingin melihat ini." pikirnya dalam hati. "Aku harus pergi. Tapi kenapa tubuhku tidak mau bergerak? Apa yang harus aku lakukan?". Tiba-tiba Shin Woo muncul dibelakangnya dan menggandeng tangannya, mengajaknya pergi. "Ayo." katanya.
Yoo He Yi marah-marah di depan Tae Kyung. Flashback pada saat ia dicium oleh Tae Kyung. Ternyata Tae Kyung tidak benar-benar mencium He Yi.
He Yi: Lepaskan aku.
Tae Kyung: Bukankah foto seperti ini cukup untuk menjadi headline?
He Yi: Apa kau ingin membungkamku seperti ini?
Tae Kyung: Aku hanya menjalankan apa yang kau usulkan. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah menciummu. (Flashback selesai)
He Yi: Jangan pernah mengatakan pada orang bahwa kita hanya berpura-pura, atau aku akan memberitahu semua orang mengenai Mi Nam.
Shin Woo menghibur Mi Nam.
Shin Woo: Apa kau terkejut karena Tae Kyung? Kau pasti terkejut. Aku juga terkejut. Semua fans Tae Kyung pasti sedang sedih saat ini.
Shin Woo menunjuk pada para fans yang ada di di luar studio dan sedang menangis.
Mi Nam: Fans?
Shin Woo: Benar, fans. Jika kau bersedih karena Tae Kyung saat ini, itu karena kau adalah salah satu dari fans Tae Kyung.
Mi Nam: Benar. Kurasa aku adalah fansnya.
Mi Nam melihat para fans menangis, dan berkata, "Jika kak Tae Kyung senang, kita juga harus ikut senang. Kita harus memberi selamat padanya."
Mi Nam: Aku akan memberi selamat pada kak Tae Kyung seperti para fans itu.
Shin Woo hanya tersenyum pahit.
Sesampainya di rumah, Jeremy dkk membuatkan pesta kejutan untuk Tae Kyung. "Selamat! Selamat!" ujar mereka. Tae Kyung diam saja dan berjalan ke kamarnya. Mi Nam terlihat sedih. Shin Woo memperhatikannya.
Mi Nam keluar dan duduk di taman. Jeremy mendatanginya.
Jeremy: Mi Nam, apa kau kesal karena kau menyukai dia?
Mi Nam: Aku hanya penggemarnya, tidak ada yang spesial.
Jeremy: Tidak ada salahnya menyukai seseorang. Ambil ini. (Jeremy menyerahkan sebuah buku pada Mi Nam). Ini ditulis oleh salah satu penulis favoritku. Penulis itu berkata, "Orang bersalah jika ia tidak mencintai.". Jadi, mencintai seseorang, siapapun orangnya, tidak salah apa-apa.
Mi Nam: Terima kasih, Jeremy. (Mi Nam masuk ke dalam rumah)
Jeremy melihatnya masuk dan berkata pada dirinya sendiri, "Go Mi Nam, kau pasti sangat menyukai Yoo He Yi. Aku... Kau..." Ia menarik napas dalam-dalam.
Tae Kyung keluar dari kamarnya, melihat ruang tengah sudah tidak ada orang lagi. "Oh, pestanya sudah selesai?" tanyanya pada diri sendiri. Ia mencari Mi Nam. Ia mencari dimana-mana tapi tidak menemukannya. Ternyata Mi Nam tidur di bawah piano. Tae Kyung menginjak kakinya dan membuat Mi Nam terbangun.
Mi Nam: Huussh.. Aku sedang bersemedi mencari jawaban. Apa aku bersalah atau tidak?
Tae Kyung: Kau melakukan sesuatu lagi?
Mi Nam: Iya, aku pikir aku memang melakukan sesuatu.
Tae Kyung: Cepat keluar!
Mi Nam: Tidak, aku tidak mau. Lepaskan aku!
Tae Kyung memaksanya keluar dan menarik kakinya, namun gagal. Tae Kyung memencet-mencet piano agar Mi Nam keluar, namun tetap gagal.
Tae Kyung: Apa kau mau mendengar lagu yang akan kau nyanyikan?
Mi Nam: Aku adalah penggemarmu. Aku fans-mu.
Tae Kyung: Aku tidak butuh fan sepertimu.
Mi Nam menjadi sedih."Aku harus menjadi fansmu. Jika aku fansmu, tidak apa-apa jika hatiku sakit dan aku tetap bisa mengucapkan selamat padamu. Tolong izinkan aku menjadi fansmu." katanya.
Tae Kyung: Kau bukan fansku. Kau adalah orang yang akan menyanyikan laguku, jadi dengar baik-baik.
Tae Kyung memainkan lagu ciptaannya yang akan dinyanyikan oleh Mi Nam. Mi Nam mendengarkannya dan tertidur.
Keesokkan harinya Mi Nam rekaman, tapi ia tidak bisa menjiwai lagu itu. Manajer Ma membantunya. "Apa kau pernah merasakan cinta? Ahh, kau seorang suster, jadi kau belum pernah merasakannya."
Mi Nam ingin pergi berziarah ke makam ayahnya dan Tae Kyung mengantarnya. Di saat yang sama, Mo Hwa Ran juga pergi ke tempat yang sama. Mo Hwa Ran berziarah ke makam seseorang. "Aku akan me-release ulang lagu yang kau ciptakan untukku. Aku sangat senang.". Katika Hwa Ran telah selesai berziarah, Mi Nam baru sampai. Mi Nam berjalan melewati bukit kecil menuju makam ayahnya, namun Tae Kyung menunggu di mobil. Dalam perjalanan, Mi Nam melihat seorang wanita menuruni bukit (yang tidak lain adalah Hwa Ran). Sampai di makam ayahnya, Mi Nam melihat bucket bunga diletakkan di depan makam itu. Mi Nam teringat wanita yang tadi menuruni bukit. Ia bergegas mengejarnya, namun wanita itu sudah pergi. Mi Nam mencari Tae Kyung. "Kemana dia?"
Tae Kyung berada di sebuah padang ilalang. Sambil mendengarkan mp3, ia bergaya seolah-olah ia ada di sebuah videoklip. Ia melihat seorang kakek melambaikan tangannya. Dalam halusinasinya, kakek itu hanya seperti melambaikan tangan saja. Ia balas melambaikan tangannya. Tiba-tiba ia melihat seekor babi hutan berlari ke arahnya. Belum tersadar, ia melepas earphone-nya. Ternyata kakek itu berteriak memanggilnya, "Lari! Lari! Berbahaya!". Tae Kyung kabur dikejar babi hutan.
Mi Nam mencari Tae Kyung yang tidak juga kembali.
Bibi Mi Nam: Mi Nam, mereka bilang babi itu sudah kembali.
Teman Bibi: Babi saja bisa pulang ke rumah, kenapa dia tidak pulang-pulang?
Mi Nam akhirnya memutuskan untuk mencari Tae Kyung sendiri. Ia mencari Tae Kyung dengan mengingat sifat dan kebiasaannya. Ia bisa menemukan Tae Kyung sedang berbaring di tepi sungai. Mereka pulang dan sampai di rumah bibi di desa saat larut malam. Sebelum masuk rumah, mereka mengobrol di bangku di bawah pohon membicarakan bulan dan bintang.
Mi Nam menatap Tae Kyung dari samping, namun Tae Kyung tidak menyadarinya. "Saat ini aku hanya bisa melihat satu bintang yang sangat spesial. Yang berkelip dengan cantik." ujarnya berkaca, meneteskan air mata. "Bisakah aku menyukai bintang itu? Bintang yang disukai oleh banyak orang? Aku sedang menatapnya sekarang.."
Tiba-tiba ada sorot lampu mobil. Yoo He Yi datang menyusul Tae Kyung dan mengajaknya pulang. He Yi berkata pada Mi Nam, "Aku dan kak Tae Kyung sangat sibuk dan tidak punya banyak waktu bersama. Jika kau terlalu banyak mengambil waktu kak Tae Kyung, aku akan sangat kesal. Tolong beri kami waktu sendirian."
Tae Kyung dan He Yi hendak pulang. Mi Nam bilang ia sangat lelah dan ingin menginap.
Mi Nam menginap di tempat itu 3 hari kemudian dan tidak pulang. Ia ingin mengenyahkan perasaannya pada Tae Kyung. Shin Woo memutuskan untuk menjemputnya. Ketika Mi Nam diberi tahu bahwa ada seseorang yang menjemputnya, ia mengira itu Tae Kyung dan berlari menemuinya. Ia sangat kecewa ketika mengetahui bahwa Shin Woo-lah yang menjemputnya. Namun ia setuju pulang dengan Shin Woo dan melakukan rekaman di studio. Rekamannya kali ini sukses karena ia melihat Tae Kyung sehingga menjiwai lagu itu. Setelah selesai, ia menangis dan berlari keluar. Shin Woo mengejarnya.
Shin Woo: Go Mi Nam..
Mi Nam: Jangan lihat aku. Tidak ada yang boleh melihatku.
Tae Kyung mengikuti mereka dan melihat dari belakang. Shin Woo menyedari kehadiran Tae Kyung.
Shin Woo: Aku akan melindungimu agar tidak ada yang melihatmu.
Shin Woo menarik Mi Nam dan memeluknya. Saat berbalik, Tae Kyung melihat Mi Nam menangis.
Rabu, 27 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar