Rabu, 27 Januari 2010

Pilgrimage to the West Episode 5

Sambil menghela napas, Siluman Raja Kerbau mengaku kuatir dengan nasib rakyat kera. Wukong langsung meminta rakyatnya untuk mengungsi, namun mereka menyebut siap mati demi sang raja. Ucapan tersebut membuat Wukong semakin percaya diri menghadapi bala tentara Istana Langit.
Untuk meringkus Wukong, Dewa Pagoda Li Jing mengutus Empat Dewa Penjaga Langit : Duo Wen Tian, Dewa Penjaga Pintu Zheng Zhang Tian, Zhi Guo Tian, dan Guang Mu Tian. Siapa sangka Wukong ternyata sangat tangguh, ia baru takluk setelah Duo Wen Tian menggunakan payung saktinya.
Dengan penuh kemenangan, Empat Dewa Penjaga Langit membawa payung sakti dimana Wukong terkurung didalamnya. Keruan saja Nezha langsung kuatir, ia sadar betul akan kesaktian payung tersebut. Wajahnya semakin pucat ketika mendengar bahwa besar kemungkinan Wukong sudah musnah ditelan kesaktian payung.
Namun tak lama kemudian, payung tersebut langsung merebak dan Wukong muncul dari dalam. Nezha gembira melihat sahabatnya ternyata tidak cedera sama sekali, tapi semuanya berubah ketika Wukong menantang Dewa Pagoda Li Jing. Langsung memarahi Wukong yang dianggap lancang dan banyak membuat kesalahan, kesabaran Nezha akhirnya habis ketika sang siluman kera tetap ngotot dan merasa benar.
Pertempuran antara Nezha dan Wukong akhirnya tidak bisa dihindari lagi. Di Bumi, pasukan Istana Langit kewalahan menghadapi pasukan kera yang dipimpin oleh tiga siluman sekaligus : Siluman Raja Kerbau, Siluman Naga Qing Jiao, dan Siluman Bangau Bai Feng. Dengan cepat, Li Jing memerintahkan Empat Dewa Penjaga Langit untuk turun tangan membereskan semuanya.
Menghadapi para dewa berilmu tinggi, sudah tentu para siluman kewalahan. Yang pertama takluk adalah Siluman Raja Kerbau, Siluman Bangau Bai Feng dalam keadaan kritis karena terlilit pecut Guang Mu Tian sementara Siluman Naga Qing Jiao kewalahan menghadapi Dewa Penjaga Pintu Zheng Zhang Tian. Begitu mendengar suara Bai Feng, Wukong langsung meninggalkan medan pertempuran dan bergegas menolong sang kakak angkat.
Dengan kekuatannya, Wukong mampu menyembuhkan Bai Feng. Sementara itu, Qing Jiao yang terpental akibat serangan Zheng Zhang Tian ditolong oleh Nezha. Sebelum ambruk, Nezha mengaku melakukan semuanya karena tahu Qing Jiao adalah sahabat Wukong. Bukannya berterima kasih, siluman naga itu malah berniat membunuh Nezha. Untungnya, Wukong muncul.
Tidak ingin Wukong kembali dipengaruhi, Qing Jiao membohongi sang siluman monyet dengan menyebut Nezha terluka parah dan sudah mati. Wukong memang setia kawan, ia tidak meninggalkan Nezha dan malah menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan sang sahabat.
Begitu sadar, hal pertama yang ditanyakan Nezha adalah apakah Qing Jiao terluka atau tidak. Siapa sangka, Qing Jiao malah menjawab dengan sinis sehingga Wukong kaget. Tak lama kemudian, kembali terjadi adu mulut antara Nezha dan Wukong. Pasalnya, Nezha masih terus berusaha mengingatkan Wukong akan kesalahannya.
Menolak menyebut siapa guru yang mengajarinya, Wukong mengatakan bahwa aksinya menolong Nezha hanyalah untuk membalas budi. Keruan saja Nezha sakit hati, pasalnya ia sudah menganggap Wukong sebagai sahabat baik. Dengan kesal, Nezha langsung pergi.
Hanya berselang beberapa detik, Nezha ternyata kembali lagi. Rupanya ia membawa kabar yang mengkuatirkan : bala tentara Langit tambahan telah dikerahkan untuk menggempur Gunung Hua Guo. Setelah meminta Bai Feng dan Qing Jiao untuk mundur, Wukong memutuskan untuk menghadapi tentara Istana Langit sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar