Dalam perjalanan kembali ke Istana Langit, Raja Langit dan Permaisuri membicarakan soal Wukong yang kerap membandel. Sambil tersenyum simpul, Permaisuri menyebut kalau Wukong mengingatkannya pada Dewa Er Lang yang juga tumbuh tanpa kasih sayang orang tua.
Sebelum dimasukkan, Wukong masih sempat memaki-maki Laotzu yang dianggap terlibat persekongkolan memusuhi dirinya. Selama 49 hari, Wukong berada di dalam tungku. Saat hendak membuka tungku karena mengira Wukong telah menjadi abu, Laotzu terkejut saat tahu siluman kera tersebut masih hidup dan semakin sakti karena telah menyerap kekuatan api.
Begitu lepas, Wukong langsung menuju Istana Langit untuk membuat perhitungan dengan Raja Langit. Bahkan, Empat Dewa Penjaga Langit tidak berdaya menghadapi kesaktian Wukong yang makin berlipat ganda setelah keluar dari tungku. Dengan tongkatnya, Wukong juga berhasil membebaskan saudara-saudara angkatnya yang masih ditawan.
Setelah itu, hanya satu tempat yang menjadi tujuan Wukong : kediaman Raja Langit. Di tengah jalan, ia dihadang Nezha yang siap bertarung mati-matian dengan Wukong meski sebenarnya menaruh simpati pada sang siluman kera. Pertempuran sengit antara keduanya tidak bisa dielakkan, namun Nezha lagi-lagi tidak mampu menahan Wukong.
Di Istana Langit, Raja Langit tengah masygul memikirkan Wukong yang telah membuat kekacauan. Oleh Laotzu, Raja Langit dinasehatkan untuk meminta bantuan dari satu-satunya pihak yang bisa menaklukkan Wukong : Sang Buddha sendiri. Sadar kalau tidak ada pilihan lain, Raja Langit mengirim utusannya.
Keadaan semakin genting, Wukong yang telah merangsek masuk tengah berhadapan dengan para prajurit dan Dewa Pagoda Li Jing. Kuatir akan keselamatan Raja Langit, Li Jing meminta sang raja untuk segera mengungsi. Kesempatan itu digunakan Wukong untuk menghancurkan pilar istana dan kursi tahta.
Wukong rupanya masih belum puas, ia mengejar rombongan Raja Langit dan Permaisuri yang tengah mengungsi. Permaisuri berusaha membujuk Wukong untuk belajar memaafkan orang lain, namun sang siluman kera sudah terlanjur mendendam karena dikurung selama 49 hari. Ucapan Wukong yang dianggap lancang membuat Dewa Pagoda Li Jing marah, ia langsung mengerahkan pagoda andalannya untuk mengurung Wukong.
Secara mengejutkan, pagoda andalan Li Jing hancur karena tidak mampu menahan Wukong. Saat hendak menyerang Raja Langit, tiba-tiba Wukong mendengar suara dari atasnya. Dengan congkak, Wukong langsung berhadapan dengan sosok yang tidak lain adalah Buddha tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar