Mi Nam berlari keluar studio, Shin Woo mengejarnya.
Jeremy bertanya, "Apa Mi Nam sakit?"
Tae Kyung bertanya pada Manajer Ma, "Apa ada yang terjadi sebelum rekaman?". Manajer Ma menjawab, "Aku hanya bilang padanya untuk menyanyikan lagumu dengan luapan perasaan cinta. Kurasa hatinya meluap untuk Kang Shin Woo."
Shin Woo mengejar Mi Nam ke taman.
Shin Woo: Go Mi Nam..
Mi Nam: Jangan lihat aku. Tidak ada yang boleh melihatku.
Tae Kyung mengikuti mereka dan melihat dari belakang. Shin Woo menyedari kehadiran Tae Kyung.
Shin Woo: Aku akan melindungimu agar tidak ada yang melihatmu.
Shin Woo menarik Mi Nam dan memeluknya. Saat berbalik, Tae Kyung melihat Mi Nam menangis.
Mi Nam: Maafkan aku, kak Shin Woo.
Mi Nam melihat Tae Kyung dan berlari pergi. Tae Kyung hendak mengejarnya, tapi Shin Woo menghalanginya.
Shin Woo: Kurasa lebih baik membiarkannya sendiri saat ini. Dia pasti stress karena ini adalah rekaman pertamanya.
Mi Nam duduk di sebuah bangku taman. Ia berpikir, "Aku berharap aku menghilang, jadi tidak akan ada yang tahu tentang perasaanku. Jika perlahan aku menghilang, tidak akan ada yang memperhatikan, kan?"
"Go Mi Nam." seseorang tiba-tiba memanggil namanya. Mi Nam mendongak dan melihat Jeremy duduk dibangku taman diseberangnya.
Mi Nam: Jeremy, apa kau bisa melihatku?
Jeremy tersenyum: Tentu saja. Aku sudah melihatmu beberapa lama.
Mi Nam: Jadi aku tidak menghilang karena Jeremy melihatku.
Jeremy: Kau tidak bisa menghilang, karena kita harus merayakan rekamanmu yang pertama.
Jeremy mengajak Mi Nam naik motor berkeliling kota. Ia juga mengajak Mi Nam makan masakan india yang super pedas hingga membuat Mi Nam menangis. Ia mengajak Mi Nam makan es krim dan bermain di game center. Terakhir, ia mengajak Mi Nam naik bus. "Ini bus rahasiaku. Aku hanya memberitahukan rahasia ini padamu."
Mi Nam: Seperti katamu, memang tidak banyak orang yang naik bus ini.
Jeremy: Satu putaran bus ini menghabiskan waktu satu jam. Kalau aku sedang sedih, aku selalu naik bus dan ikut satu putaran, lalu hatiku akan merasa tenang.
Mi Nam: Apa hatiku akan tenang juga?
Jeremy: Tentu saja. Bus ini ajaib. Kita ketemu satu jam lagi ya!
Jeremy duduk di belakang Mi Nam, tidak lagi mengajaknya mengobrol. Ia berkata dalam hati seraya menatap Mi nam dari belakang, "Bisakah hatiku tenang dalam satu jam? Satu jam ini, biarkan aku menyukaimu, Go Mi Nam."
Manajer Ma: Aku lega kau bersenang-senang dengan Jeremy.
Mi Nam: Aku pasti membuat kalian cemas. Maafkan aku.
Manajer Ma: Kau harus mengontrol perasaanmu, Mi Nam.
Mi Nam: Bagaimana cara aku mengontrol perasaanku?
Manajer Ma: Aku sudah berpikir bagaimana cara mengontrol perasaanmu. Kau tahu titik tekanan, kan? Jika kau lapar, kau bisa menekan telingamu seperti ini (ia mencontohkan). Jika kau ingin buang air, kau bisa menekan ini (ia menekan telapak tangannya). Jika kau ingin terjaga, kau bisa menekan ini (ia menekan pelipisnya). Jika kau tidak bisa mengontrol perasaanmu, sentuh hidungmu seperti ini (ia menyentuh ujung hidungnya). Jika hatimu berdebar jika bertemu seseorang, kau bisa menekan hidungmu.
Setelah diajari trik itu oleh Manajer Ma, Mi Nam sering menekan hidungnya di depan Tae Kyung.
Tae Kyung mengira Mi Nam menyukai Shin Woo. Ia mengusulkan agar Mi Nam memberitahu hal yang sebenarnya pada Shin Woo. "Kau salah paham." ujar Mi Nam, namun Tae Kyung tidak mengindahkannya. Mi Nam duduk di taman seorang diri. Shin Woo mendatanginya.
Shin Woo: Apa kau mau mendengar cerita tentang seorang gadis yang tidak peka? Seorang gadis menyimpan rahasia yang besar dan masuk ke dalam sebuah grup. Tidak lama setelah ia masuk grup itu, salah seorang personilnya mengetahui rahasianya. Tapi gadis itu tidak tahu.
Mi Nam: Kenapa personil itu tetap diam?
Shin Woo: Awalnya, ia hanya ingin menonton karena menganggap itu menarik (Shin Woo mengingat saat ketika ia memperhatikan segala tingkah laku Mi Nam). Namun lama kelamaan, ia merasa kasihan pada gadis itu dan ingin membantunya (Shin Woo mengingat saat-saat ia menolong Mi Nam ketika gadis itu kesulitan).
Mi Nam: Kenapa personil itu tidak memberitahu gadis itu?
Shin Woo: Untuk kepentingan grup dan keselamatan gadis itu. Jadi ia tetap diam sampai sekarang. Jika saatnya tiba, perasaan itu akan tersampaikan, kan?
President Ahn, Stylish Wang dan Manajer Ma berdiskusi tentang konsep videoklip untuk lagu Mi Nam. Mereka memutuskan untuk menggunakan Tae Kyung dan Yoo He Yi sebagai model. Setelah ide-ide aneh yang diutarakan, akhirnya disimpulkan bahwa videoklip tersebut bertemakan high school. Mi Nam dan Tae Kyung shooting di sebuah sekolah. Di sana, ia bertemu dengan sahabat kakaknya yang bernama Kim Dong Jun. Mi Nam berpura-pura mengenalnya. Dong Jun bercerita tentang masa-masa mereka sekolah bersama. Dong Jun bilang bahwa ia menyukai Mi Nyu, namun takut mengatakannya pada Mi Nam. hampir di akhir shooting, Dong Jun meminta tanda tangan Mi Nam di sepatunya. Ia merebut sepatu Mi Nam. "Mi Nam, apa benar ini sepatumu?" tanyanya bingung. "Iya, memangnya kenapa?" tanya Mi Nam. "Tidak apa-apa.". Dong Jun berkata pada dirinya sendiri, "Apa operasi membuat kakinya mengecil?".
Mi Nam pergi bersama Tae Kyung. Ia menyadari bahwa ukuran sepatunya berbeda dengan kakaknya, dan kembali menemui Dong Jun, yang saat itu sedang bicara dengan repoter Kim.
Dong Jun sepertinya mengetahui identitas Mi Nam yang asli, namun berlagak tidak tahu.
Tae Kyung terpaksa pulang bersama Yoo He Yi. Mi Nam pulang ke rumah dijemput oleh Shin Woo. Di perjalanan, Hwa Ran menelepon Tae Kyung dan memintanya bertemu. Tae Kyung mengira ibunya ingat hari ulang tahunnya. Ternyata ibunya hanya ingin mempertemukan Tae Kyung dengan seorang wartawan. Tae Kyung kecewa, "Maaf, aku ada urusan lain." dan meninggalkan ruangan.
Mi Nam marah pada bibinya karena membuka paket untuk Tae Kyung tanpa izin Tae Kyung. Mi Nam hendak membungkusnya lagi, namun melihat kertas dan membacanya. "Selamat Ulang Tahun. Dari Ayah.". Semua orang tidak ada yang mengetahui ini hari ulang tahun Tae Kyung karena Tae Kyung memalsukan hari ulang tahunnya.
Hwa Ran: Beraninya kau mempermalukan aku seperti itu.
Tae Kyung:Bukankah kau sudah tidak takut lagi bila mereka mengetahui jati diriku yang sebenarnya?
Hwa Ran: Benar, aku sudah tidak takut lagi. Jika mereka tahu tentang kita, mereka akan lebih memperhatikan kita. Aku ingin me-release ulang lagu itu. Aku ingin dunia mendengar lagu itu. Karena itulah, aku membutuhkanmu.
Tae Kyung: Apa kau sangat mencintai laki-laki itu? Cinta yang membuatmu mencampakkan aku?
Hwa Ran: Hal itu sangat berharga untukku.
Tae Kyung: Hal itu sangat menakutkan untukku. Pergilah.
Hwa Ran: Tapi akulah yang melahirkanmu. Karena kau.. Karena aku melahirkanmu, aku kehilangan hal yang paling berharga untukku. Aku kehilangan dia karena kau. Sejak kau lahir, aku hanya mengingat cinta itu sebagai kenangan.
Tae Kyung: Jika kau ingin dihargai karena telah melahirkan aku.. Paling tidak, kau mengingat hari lahirku.
Hwa Ran: Apa hari ini?
Tae Kyung tidak menjawab, ia berjalan pergi meninggalkan Hwa Ran. Mi Nam mendengar percakapan mereka.
Tae Kyung bersandar pada dinding dan menangis. Mi Nam melihatnya dari jauh dan ikut menangis. "Bunda Maria, bintangku sedang menangis dalam gelap. Apa yang harus aku lakukan?"
Rabu, 27 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar